Hari ini saya mau posting berbeda dari sebelumnya ... karena ini merupakan titipan dari teman saya ALFIAN RIADI
Sebuah cerpen yang sangat menarik menurut saya..
Tidaklah bijak jika saya terlalu panjang lebar...
Dan tanpa basa basi lagi . inilah cerpen berikut :


Cerpen “LUKA TERINDAH”


Chiko seorang pelajar sekolah menengah kejuruan yang berusia 15 tahun,menjalani hidup nya seperti remaja remaja lainnya,hidup yang penuh canda tawa,sedih dn tetesan air

mata,dia punya sahabat yang saling mengisi satu sama lain,dia tak menyangka bahwa d sekolah menengah kejuruan itu dia menemukan dua sahabat yang tahu betul isi hatinya,kedua sahabatnya itu bernama dicky dan ricko,keduanya sudah mempunyai pacar sendiri sendiri tapi tidak untuk chiko yang masih polos dan belum begitu jauh mengenal apa itu arti cinta sesungguhnya.Suatu ketika chiko merasa bahwa dia juga ingin mempunyai seorang gadis yang bisa menemani dia apapun keadaanya,bisa merangkul di saat dia mulai kehabisan tenaga untuk menjalani hidup dan bisa saling merasakan keindahan dunia ini.Chiko selalu berusaha menjadi yang terbaik,dia ingin membahagiakan orang orang yang menyayanginya,tanggal 6 february dia mempunyai seorang gadis kenalan yang ia tahu dari sebuah jejaring sosial yang bernama nasya,waktu terus berjalan selama nafasnya masih berhembus,tepat tanggaal 13 february satu hari sebelum hari valentine atau hari dimana hari itu adalah hari yang penuh kasih sayang,di tanggal 13 itulah chiko menyatakan tentang isi hatinya kepada nasya seorang gadis yang ia kenal tadi,detak jantung yang terasa semakin keras membuatnya takut bila nanti jantung nya tak berakhir dengan nasya.Ternyata nasya pun juga mempunyai perasaan yang sama dengan chiko,hari itu adalah hari yang indah sekali bagi mereka berdua.Chiko sangat bersyukur ia bisa mempunyai seorang gadis yang selama ini ia bayang bayang kan untuk jadi kekasihnya,chiko mulai itu tidak kesepian lagi seperti dulu di saat ia belum mempunyai seorang kekasih,hari harinya sekarang sangat berbeda,harinya penuh dengan warna warni seperti indahnya pelangi di saat bumi selesai meneteskan air mata,jalinan kasih mereka berjalan dengan cukup halus sehalus kain sutera yang di buat dengan penuh perasaan hati yang paling dalam.Suatu ketika chiko dan sahabat nya berkumpul dan di dampingi kekasih masing2,canda tawa sangat terasa disitu,chiko merasa takut bagaimana nanti dia kan di kenang bila ia sudah tak mempunyai nafas lagi,bagaimana kekasihnya ,bagaimana sahabatnya dn bagaimana orang orang yang menyayanginya.Dia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang orang di sampingnya selama dia masih ada.Sering kali ia merasa pusing dan tak berdaya menahan rasa sakit di kepala yang begitu dalam di tambah saat itu ia mempunyai masalah yang cukup berat dengan kekasihnya,chiko berfikir apakah ia mengidap sakit yang sama dengan sahabatnya dicky yaitu kanker otak,dicky mengidap kanker itu mulai ia merasa sering pusing dengan kepalanya,apakah chiko juga sama dengan dicky,dengan berjalan nya waktu,semakin lama chiko merasa rasa sakit di kepalanya itu semakin dalam,kedua orang tuanya pun curiga dengan chiko,karena chiko sering berperilaku aneh,dia sering  mengurung dirinya di dalam kamar,berjalan tanpa arah dan bila di ajak ngomong dia sering diam sambil memegang kepalanya,dengan kecurigaan itu kedua orang tuanya memeriksakan chiko ke dokter,namun chiko tak mau bila ke dokter dengan orang tuanya.Suatu hari dia memutuskan untuk pergi ke dokter sendiri untuk memeriksakan kesehatannya.Ternyata apa yang di rasakannya selama ini di kepalanya adalah kanker otak seperti kanker otak yang di derita oleh sahabatnya,dokter menyatakan bahwa kanker chiko sudah hampir stadium akhir dan yang dapat di lakukan hanyalah memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik mungkin untuk memberikan sebuah kenangan yang tiada pernah habis walau di telan kematian.Saat itu chiko hanya bisa meneteskan air mata dan mencoba untuk tetap tersenyum,dia tak mau melihat orang2 yang menyayanginya sedih melihat keadaanya,dia memutuskan untuk menyembunyikan hal itu.Dia jalani hidunya dengan para sahabatnya di sekolah seperti dulu,seperti di saat dia belum mempunyai penyakit ganas itu.Setiap dia merasa sakit pada kepalanya,dia menutupinya dengan menyandarkan kepalanya pada bangku sekolah dan dia hanya diam sambil dia teteskan air mata nya.Dia tak menyangka kisah hidupnya akan seperti ini,hubungannya dengan kekasihnya semakin rapuh karena orang tua dari kekasihnya ingin kalau orang yang di cintainya untuk serius kesekolah dahulu,chiko hanya bisa menerima itu dengan rasa sakit yang begitu dalam,dia bertanya pada dirinya sendiri “mengapa di saat ku tak kuasa menahan rasa sakit,orang yang sangat ku cintai pergi meninggalkanku walaupun ku tau bahwa kekasihnku juga tak kuasa melepas diri ini”.Kisah dia dan kekasihnya sebenarnya tak berakhir disini ,hubungan mereka hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk kembali lagi,hanya Allah dan waktulah yang bisa menjawab itu.Mereka hanya bisa berdo'a dan berusaha sebaik mungkin.Pada hari perpisahanya dengan nasya,dia mengurung diri nya di kamar untuk menenangkan dirinya sambil merasakan betapa sakit kepalanya,Dia berfikir kalau dia hanya di kamar pasti masalahnya tak akan bisa berkurang dan selesai.Dia keluar dari kamarnya,dia pergi ke suatu tempat yang sepi sambil menatap indahnya sang mentari di saat sang mentari mulai kembali meninggalkan bumi di sore itu.Ketika ia mulai merasa agak sedikit lebih tenang,ia kembali pulang dan terus berusaha melakukan yang terbaik selama ia masih ada waktu walau itu tak banyak lagi karena sakit kanker yang di deritanya pasti akan mengambil sedikit demi sedikit nafas nya.Dia kembali lagi ke dokte,dan apa yang di katakan dokter pada chiko “chiko,hidup kamu sudah tak lama lagi mungkin tinggal 3 hari lagi tepatnya 3 hari ke depan di sore hari kamu akan kembali ke rumahmu sebenarnya,dokter minta maaf,dokter tak bisa membantumu banyak hal,karena sakit kanker yang kau derita ini sudah tak bisa di tolong lagi” chiko menjawab “apa dokter ? (dia kaget dan tak bisa menahan air matanya),nyawaku sudah tak lama lagi ? ,emmbhh....(dia berdiam diri dan menangis,tak lama chiko berkata lagi pada dokter) ya sudahlah dok,ini mungkin sudah garis taqdir hidupku seperti ini,dokter tak salah apapun dan aku berterimakasih pada dokter sudah memberiku informasi tentang diri ini walau itu sangat buruk,(tak lama chiko bersalaman dengan dokter dan berucap “terimaksih sekali lagi ya dok dan jangan buat dokter bersalah,masih banyak manusia yang belum dokter sembuhkan jadi terus berusahalah dok untuk memberikan yang terbaik”chiko menangis dn tersenyum).Pada hari di saat nanti sore adalah waktu ia pulang ke rumah yang sebenarnya ,chiko pergi ke sebuah toko bunga ,disana ia membeli setangkai bunga mawar untuk nasya dan menuliskan sebuah surat cinta untuk cewek yang di cintainya itu.Setelah itu,chiko pergi ke rumah nasya,namun disana ia tak bertemu nasya,ia hanya ketemu ibu nasya,dia titipkan pemberian chiko yang terakhir untuk nasya  kepada ibu nasya sambil berkata “bu,ini ada hadiah dari saya untuk nasya,nanti tolong berikan pada nasya ya bu....dan saya minta maaf pada ibu bila saya ada salah sama ibu,sesungguhnya saya sangat mencintai nasya bu,,,tapi kita harus sekolah dulu seperti kata ibu,,,,dan nanti juga sampaikan kata maaf saya se dalam2nya ke nasya bu,,,” (tak lama ibunya menjawab) “iya nak,,,nanti saya berikan dan saya sampaikan pada nasya,,,ibu juga minta maaf pada chiko jika ibu ada salah”,,,,,(tak lama chiko pergi dari rumah nasya).Chiko melanjutkan perjalanannya ke rumah sahabat2 nya yaitu dicky dan ricko untuk meminta maaf dan mengajak sahabatnya pergi keluar untuk bersenang senang yang terakhir kalinya.Tapi chiko tak mau bilang kalau hari ini ,ia kan pergi untuk selama lamanya.Setelah keluar dengan sahabat2nya,,,Chiko beristirahat sebentar di rumah sahabatnya,,,tiba2 nasya datang dan langsung memeluk chiko,,,(chiko kaget ,bingung sekaligus bahagia).Nasya berkata pada chiko sambil menangis “terimakasih atas semua yang telah kau berikan,aku mencintaimu chiko,aku ingin hidup bersamamu dan ku tak ingin kau tinggalkan aku” chiko meneteskan air mata dan ia berkata “Sudah nasya cantik,jangan menangis,,bila kita di taqdirkan untuk kembali ,pasti kita kan bertemu lagi dengan keadaan yang jauh lebih baik dan indah,,aku juga sangat mencintaimu nasya (chiko mengusap air mata nasya dan memeluk nasya dengan penuh perasaan karena saat itu adalah yang terakhir ia bersama nasya di dunia ini)....”Di pelukan Nasya lah chiko kembali pada YANG KUASA dan di saat itu nasya tak sadar bahwa chiko sudah tiada tapi,nasya tetap memeluk chiko...


… BERAKHIR …

  copyright : Mochamad Alfian Riadi